WAKALA EMAS DAN PERAK
PUSAT JUALAN EMAS DAN PERAK CALL/SMS 013 439 9461 , 012 556 0054 BERSAMA KEARAH SIMPANAN , PELABURAN DAN MUAMALAT YANG REALITI DAN HAKIKI
Saturday, March 17, 2012
JUALAN KUFIAH AL-BARAKAH
Thursday, March 4, 2010
JUALAN PRODUK EMAS DAN PERAK
DIRHAM KELANTAN (KGT)
Monday, February 22, 2010
DINAR EMAS : SENJATA BARU UMAT ISLAM
Sumber : Milenia Muslim
Monday, October 12, 2009
Imam Abu Yusuf
Ulamak mazhab Hanafi, boleh kita lihat dalam buku Seadet-i Ebediyye (Kebahagiaan Tanpa Akhir), Waqf Ikhlas (1993: 22-30). Waqf Ikhlas mengatakan:
Tidak dapat dibenarkan membayarkan zakat dengan dayn untuk harta [berupa] 'ayn atau dayn [janji utang] yang masih harus dikembalikan. Merupakan keharusan untuk memberikannya dalam bentuk aset yakni 'ayn.
Imam Abu Yusuf, fakih dan satu di antara dua murid utama Imam Abu Hanifah, menulis surat kepada Sultan Harun Al Rashid, (memerintah 170H/786M-193H/809M), menegaskan keharaman wang selain emas dan perak sebagai alat pembayaran. Ia menulis:
Haram hukumnya bagi seorang Khalifah untuk mengambil wang selain emas dan perak, yakni syiling yang disebut Sutuqa, dari para pemilik tanah sebagai alat pembayaran kharaj dan ushr mereka. Sebab walaupun syiling - syiling ini merupakan syiling resmi dan semua orang menerimanya, ia tidak dibuat dari emas melainkan tembaga. Haram hukumnya menerima wang yang bukan emas dan perak sebagai zakat atau kharaj.
Imam Asy-Syafie
Imam Syafi'i, dalam kitabnya Risalah (1987:165) menyatakan:
Rasulullah memerintahkan pembayaran zakat dalam perak, dan kaum Muslim mengikuti presedennya dalam emas, baik berdasarkan [kekuatan] hadits yang diriwayatkan kepada kita atau berdasarkan [kekuatan] analogi bahwa emas dan perak adalah penakar harga yang digunakan manusia untuk menimbun atau membayar barangan(aset) di berbagai negeri sebelum kebangkitan Islam dan sesudahnya.
Selain mengatakan alat pembayaran harus dengan Dinar emas atau Dirham perak, Imam Syafi'i juga menegaskan logam-logam selainnya, tidak terkena zakat. Ia mengatakan,
Manusia memiliki berbagai [jenis] logam lain seperti kuningan, besi, timbal yang tidak pernah dibebani zakat baik oleh Rasulullah maupun para penerusnya. Logam-logam ini dibebaskan dengan dasar [pada kekuatan] preseden dan kepada mereka, dengan analogi pada emas dan perak, tidak seharusnya dibebani zakat, kerana emas dan perak digunakan sebagai standard harga di semua negeri, dan semua logam lainnya dapat dibeli dengan keduanya dengan dasar kadar berat tertentu dalam waktu tertentu pula.
Al-Qurtubi
"Wahai orang yang beriman! Patuhlah kepada Allah dan patuhlah kepada Pesuruh Allah dan mereka yang memerintah kamu....." (ayat 59 dari surah An-Nisa)
Ayat tersebut merupakan satu perintah supaya umat Islam taat kepada Sultan (penguasa) dalam 7 perkara. Hal pertamanya ialah penempaan Dinar dan Dirham dan yang lainnya ialah menetapkan berat dan ukuran, perlaksanaan shariah, haji, Jumu'ah, Hari Raya (Puasa dan Korban) dan Jihad.
Menempa dinar dan dirham adalah tanggug jawab PERTAMA yang harus dilaksanakan Sultan ( Penguasa ) dan harus dipatuhi.
Ibn Khaldun
" Wahyu diturunkan menyebutnya (dinar dan dirham), hukum feqah berkaitan dengannya seperti ZAKAT, MAHAR dan HUDUD dan lain - lain lagi. Apa yang diturunkan Al Quran merupakan satu hakikat dan ukuran tertentu yang turun bersamanya seperti zakat dimana hukumnya diambil dan bukan dari matawang bukan shariah ( fulus atau sebagainya ). Ketahuilah bahawa telah ijma' sejak dari awal kedatangan Islam, zaman sahabat dan tabi'in bahawa dirham shariah ialah 10 dirham bersamaan 7 mithqal ( dinar ) emas. .... "